PDIP.kabmalang.com -
Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
www.MestiMoco.com
Pancasila Untuk Semua
Sejak tahun 1928, saat Sumpah Pemuda, kita sudah mengetahui bahwa
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural. Saat itu para pemuda-pemudi
dari berbagai daerah merumuskan sebuah sumpah sebagai pengikat
keberagaman, yaitu tanah air, bangsa dan bahasa yang satu yaitu
Indonesia. Namun saat Indonesia sudah mau merdeka, kita memerlukan dasar
Negara yang akhirnya dibahas pada sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada sidang itulah, dan
tepatnya pada 1 Juni 1945, Pancasila lahir sebagai dasar Negara
Indonesia.
Bung Karno pada pidatonya tanggal 1 Juni 1945 menyebutkan kalimat berikut:
“Negara Indonesia bukan Negara untuk satu orang, bukan satu Negara
untuk satu golongan walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan
Negara ‘semua buat semua’, ‘satu buat semua, semua buat satu’”.
Jadi sejak awal sudah tegas bahwa walaupun bangsa Indonesia sangat
plural tapi kita adalah satu kesatuan yang disatukan oleh Pancasila.
Ucapan Bung Karno tersebut tercermin kembali saat almarhum Bung Franky
menuliskan “Pancasila rumah kita, rumah kita semua”. Negara ini dibangun
di atas keberagaman dan menjadi unik karena Pancasila.
Sebenarnya sudah tidak perlu diperdebatkan bahwa Pancasila adalah
ideologi bangsa dan Negara Indonesia. Sebagai ideologi, Pancasila itu
memiliki tiga fungsi utama. Pertama adalah integratif, yaitu sebagai
nilai-nilai yang memberi identitas dan mempersatukan seluruh komponen
bangsa. Kedua adalah motivatif, yaitu mendorong dan memberi semangat dan
arah bagi perkembangan dinamika politik, ekonomi dan sosial. Ketiga
adalah inspiratif, yaitu menjadi sumber inspirasi dalam menjawab
tantangan dan menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa.
Saat ini yang diperlukan adalah bagaimana melaksanakan Pancasila.
Pembahasan memang diperlukan tapi orientasinya tetap pada pelaksanaan.
Sebab pembahasan tanpa pelaksanaan sama saja kita menjadi “Tuna
Pancasila”. Usaha Kompas dalam edisi 27 Mei 2011 yang dalam bagian
Fokus mengedepankan topik “Membumikan Pancasila”, adalah salah satu
contoh nyata bagaimana media massa dapat berperan dalam pelaksanaan
Pancasila. PDI Perjuangan juga terus mendorong agenda-agenda yang
berfokus pada pelaksanaan Pancasila, seperti usaha kami untuk mendorong
RUU BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) karena RUU ini adalah
perwujudan dari sila ke-lima yaitu “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia”.
Sila ke-lima ini juga menjadi sebuah pernyataan bahwa Pancasila
memang untuk semua. Bukan hanya bagi daerah, suku, dan kelompok tertentu
tapi bagi seluruh rakyat Indonesia. Ingat bahwa Pancasila digali dari
bumi pertiwi Indonesia. Para pemimpin Negara ini telah menyatakan
kembali bahwa Pancasila adalah faktor pengikat untuk Bangsa Indonesia.
Jadi sekarang kita tinggal melaksanakannya.
Pelaksanaan Pancasila ini penting bukan hanya supaya kita tidak
menjadi “Tuna Pancasila” tapi juga supaya rakyat Indonesia merasakan
manfaat dari Pancasila. Makin dilaksanakan dengan benar maka manfaat
Pancasila makin dirasakan oleh rakyat. Makin rakyat merasakan manfaat
Pancasila maka makin kukuh posisi Pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia yang integratif, motivatif dan inspiratif.
Aspek pelaksanaan sebenarnya sudah terkandung dalam Pancasila. Ingat
bahwa dalam pidato 1 Juni 1945 Bung Karno menyebutkan bahwa bila
Pancasila diperas menjadi Eka Sila, atau satu sila, maka itu adalah
gotong royong. Karena Negara Indonesia adalah Negara gotong royong.
Faham gotong royong sendiri adalah faham yang aktif dan menggambarkan
sebuah pekerjaan. Jadi kita perlu secara bergotong royong melaksanakan
Pancasila dan bukannya sendiri-sendiri. Sejarah sudah membuktikan bahwa
perjuangan yang dilakukan sendiri-sendiri pasti gagal.
Sayangnya masih ada kelompok yang masih mau berjuang sendiri dan
melawan fakta sejarah. Untuk menghadapi mereka memang kita harus tegas
tapi kita jangan sampai membuat mereka menjauh. Bila kita bisa
menunjukkan kepada mereka manfaat yang dihasilkan dari melaksanakan
Pancasila maka mereka akan yakin dengan Pancasila. Apa yang kita
perjuangkan dengan Pancasila bukan pemaksaan tapi pemersatuan untuk
menjawab tantangan bangsa dengan perilaku laksana Pancasila yaitu gotong
royong.
Sudah saatnya Pancasila dilaksanakan dengan perilaku kita yang laksana Pancasila, serta jelas dan nyata.
Puan Maharani
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik & Hubungan Antar Lembaga; Anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan Komisi VI
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik & Hubungan Antar Lembaga; Anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan Komisi VI
*) Disampaikan di acara Sarasehan Budaya Fraksi PKS “Pancasila
Sebagai Modal Sosial Bangsa dan Konsensus Nasional dalam NKRI”, tanggal
15 Juni 2011 di Jakarta
Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
www.MestiMoco.com
0 komentar:
Posting Komentar
Ada Komentar???? untuk PDI Perjuangan Kabupaten Malang