PPartai.mestimoco.com - SURABAYA - Sejarah baru terjadi di Surabaya. Untuk pertama kalinya dalam sejarah kota itu, dipimpin oleh wali kota perempuan: Tri Rismaharini. Kemarin (28/9), Risma (panggilan akrab Tri Rismaharini) dilantik Gubernur Jatim Soekarwo bersama wakilnya, Bambang Dwi Hartono di gedung DPRD Surabaya.
Gubernur yang melantik mereka atas nama presiden itu menyampaikan banyak hal kepada Risma dan Bambang. Selain meminta mereka akur selama lima tahun ke depan, Soekarwo ingin Risma dan Bambang segera merealisasikan janji-janji kampanye. "Yakni, menuju Surabaya yang lebih baik sebagai kota perdagangan dan jasa yang cerdas serta manusiawi. Itu misi luar biasa dan bagus. Saya sepakat," ujar Soekarwo.
Dia juga berpesan agar Risma dan Bambang mengentas pengangguran. "Kunci dalam mengatasi pengangguran adalah menarik sebanyak-banyaknya orang untuk berinvestasi di Surabaya," ucap dia. Harapannya, investasi tersebut membuka peluang usaha. Dengan begitu, tenaga kerja akan terserap dalam skala besar.
Untuk merealisasikan itu semua, Surabaya harus kondusif. Karena itu, Soekarwo menyarankan pemerintahan Risma bisa menggandeng semua pihak.
Setelah pelantikan, satu per satu undangan mengucapkan selamat kepada Risma dan Bambang. Risma didampingi suaminya, Djoko Saptoadji, dan Bambang ditemani istrinya, Dyah Katarina. Bagio Fandi Sutadi dan Arif Afandi, rival Risma dan Bambang dalam pilwali, juga hadir di acara pelantikan tersebut.
Sutadi mengatakan, kepemimpinan Risma dan Bambang telah dinanti masyarakat luas. "Saya percaya bahwa Bu Risma dan Pak Bambang adalah pemimpin yang amanah dan mumpuni," tutur dia. Penilaian itu, menurut dia, tidak subjektif. Pertimbangan dia, Risma dan Bambang selama duduk di kursi birokrasi telah teruji. Pengalaman itu pula, papar dia, yang akan mempermudah Risma dan Bambang untuk langsung bekerja. "Tanpa harus menyesuaikan diri," ungkap dia.
Risma pernah menjabat kepala bappeko. Sementara itu, Bambang teruji sebagai wali kota. Mereka, jelas Sutadi, bisa langsung tancap gas. Salah satu harapan Sutadi, pemerintahan Risma memberikan perhatian kepada polemik Pasar Turi. Selain itu, pengerjaan berbagai proyek yang tertunda layak memperoleh perhatian.
Sementara itu, rival lain, Fitradjaja, berharap Risma dan Bambang tidak melupakan warga. Karena itu, setiap kebijakan yang dibuat harus prowarga. "Mereka harus sadar bahwa yang memilih adalah rakyat. Karena itu, jangan sampai mereka diabaikan," ucap dia.
Kendati Risma memiliki program penataan pedagang kaki lima (PKL), Fitra berharap pemkot tak main gusur. "Harus ada solusi yang tepat untuk mereka," terang dia.
Sementara itu, setelah pelantikan, Risma langsung tancap gas. Berbagai agenda acara langsung dikerjakan. Setelah dilantik di gedung DPRD Surabaya, Risma langsung menuju Graha Sawunggaling, pemkot. Dia menghadiri pelantikan ketua tim penggerak PKK dan ketua Dekranasda Surabaya.
Setelah itu, Risma menuju rumah dinasnya di Jalan Sedap Malam, persis di samping kantor pemkot. Di sana, para tamu dari berbagai kalangan sudah menanti. Ada gubernur Jatim, kalangan DPRD Surabaya maupun Jatim dan parpol, camat, lurah, pegawai, serta warga. Semua ingin mengucapkan selamat atas dilantiknya Risma sebagai pemimpin Surabaya untuk masa bakti 2010-2015. Setelah itu, Risma melakukan kegiatan dan kunjungan ke berbagai pihak. (kit/c11/nw)
Sumber berita : Jawapos.co.id
Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
www.MestiMoco.com
0 komentar:
Posting Komentar
Ada Komentar???? untuk PDI Perjuangan Kabupaten Malang