Partai.mestimoco.com - Gempuran pasar modern semisal hypermarket, supermarket, minimarket dan sejenisnya, membuat sejumlah daerah mulai menata pasar tradisionalnya. Keberpihakan Kementerian Perdagangan terhadap pasar tradisional dipertanyakan.
Keprihatinan ini dikemukakan anggota Komisi VII DPR Bambang Wuryanto kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin. Menurutnya, jika situasi seperti ini, perlu adanya perlindungan dari pemerintah terhadap para pemodal kecil. Karena itu, pasar tradisional perlu diperkuat.
“Usaha kecil harus tetap mampu menggerakkan roda perekonomian. Jangan sampai perannya tergeser oleh ritel modern,” tegas Sekretaris PDIP ini. Saat ini ada beberapa ritel modern yang beroperasi di Indonesia antara lain Giant, Carrefour, Lotte Mart dan Wall Mart. Sementara Hypermart sebagian sahamnya memang sudah dikuasai investor asing.
Dalam kaitan dengan permasalahan ini, peran pemerintah harus membatasi produk-produk di pasaran modern. Perlu dialog antara pemerintah dan para pedagang di pasar tradisional.
“Meskipun kita sudah memasuki persaingan global, bukan berarti pemerintah dan Menteri Perdagangan terlalu berfokus pada FTA (Free Trade Agreement). Harus ada concern dari pemerintah terhadap mereka yang bermodal pas-pasan,” jelasnya.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (APPTI) Ngadiran mengaku mendapatkan banyak keluhan seputar makin banyak ritel modern di lingkungan pedagang pasar tradisional. Khususnya di wilayah Jabodetabek. Untuk itu, pihaknya meminta agar ada pembatasan dalam ekspansi ritel modern tersebut.
Sementara ekspansi Carrefour SA semakin luas. Menurut laporan keuangan perusahaan, Carrefour memiliki total 358 gerai di Asia hingga Desember 2009. Dari jumlah itu, termasuk 23 gerai di Malaysia, 44 gerai di Thailand, dan dua gerai di Singapura.
Seperti dikutip dari The Wall Street Journal, terakhir jumlah gerai Carrefour mencapai lebih dari 70 gerai di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Bali dan lainnya.
External Communications Manager PT Carrefour Indonesia Hendri Satrio menegaskan, dari sisi konsumen, antara pasar tradisional dengan pasar modern sudah berbeda. Di mana konsumen akan datang ke pasar tradisional sehari sekali, sedangkan ke Carrefour hanya sekitar dua kali sebulan. “Jadi tidak akan meresahkan pasar tradisional,” ujarnya. [RM]
Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
www.MestiMoco.com
0 komentar:
Posting Komentar
Ada Komentar???? untuk PDI Perjuangan Kabupaten Malang