PDIPerjuangan.kabmalang.com - PDI Perjuangan melalui Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) telah
mengirimkan sejumlah bantuan untuk membantu meringankan beban korban
gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Senin (6/8/2018) siang tim Baguna yang dipimpin Dr. Louisa Arientje
Langi, MSi, MA bersama tiga orang tenaga medis telah sampai di lokasi
terparah gempa Lombok yakni di Lombok Utara, NTB.
Tidak hanya itu Baguna PDI Perjuangan juga menurunkan 1.000 relawan
untuk membantu korban gempa, salah satunya menyasar Dusun Karang Nangka
Desa Sokong Kecamatan Tanjung dan disebar ke beberapa titik pengungsian
di Kabupaten Lombok Utara.
Selain itu, tim ini juga dilengkapi tiga mobil ambulans yang saat ini
dikonsentrasikan di Sembalun, Lombok Timur, untuk menangani keadaan
darurat.
Baguna PDI Perjuangan juga telah mendirikan dapur umum yang
dipusatkan di Kantor DPD PDI Perjuangan, Jalan Lingkar Selatan Kota
Mataram, dan rutin menyalurkan makanan tiga kali sehari hampir ke semua
titik rata-rata 1.000 bungkus.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana PDI
Perjuangan Ribka Tjiptaning menyampaikan tim Baguna PDI Perjuangan
selain tenaga medis, tim Baguna juga mengirimkan sejumlah bantuan berupa
tenda, mie instan, susu untuk bayi hingga makanan pendamping untuk
bayi.
Anggota Komisi IX DPR RI ini menuturkan sejak Minggu (5/8/2018) tim
Baguna PDI Perjuangan langsung melakukan koordinasi dengan Tim Baguna
PDI Perjuangan NTB.
"Dari kemarin sebanarnya kami sudah membicarakan hal ini ya, mulai
dari memberikan bantuan sampai koordinasi, kan Tim Baguna di NTB itu
salah satu yang terbesar ada seribu orang," kata Ribka.
Sementara itu menurut Louisa, beratnya medan yang harus dilalui saat
menuju Lombok Utara, karena belum ada bantuan yang tiba. Bahkan Bandara
Lombok International Airport penuh dengan lautan manusia yang hendak
keluar dari Lombok.
“Saat Kami datang kemarin atau Senin pagi, suasana mencekam dimulai
dari bandara LIA, bandara dipenuhi oleh masyarakat. Semua orang ingin
keluar dari Lombok terutama turis. Ketika kami memasuki kota Mataram
hampir sepi. Saat kami menuju lombok utara sekitar jam 9 pagi hampir
tidak ada masyarakat, sangat lengang. Belum ada bantuan yang datang.
Mayat-mayat masih tertimbun dalam rumah yang roboh.Tenda-tenda darurat
didirikan masyarakat. Kami memasuki tenda-tenda dan menolong masyarakat
yang sebagian besar luka tertimpa bahan rumah yang roboh,” jelas Louisa.
Lousia mengungkapkan tim Baguna PDI Perjuangan adalah bala bantuan pertama di Lombok Barat dan utara.
“Baguna telah memasuki beberapa wilayah dalam 2 hari ini, dari Lombok
Barat sampai Utara. Merupakan bantuan kesehatan yang pertama hadir
adalah Baguna, bersama dengan Rotary menolong masyarakat yang sakit
sampai ke pelosok Lombok Utara,” jelas Louisa.
Sedangkan kondisi masyarakat kata Louisa banyak yang takut memasuki
rumah karena masih trauma dengan serangkaian gempa yang masih terus
terjadi.
“Masyarakat telah mengungsi, mereka yang tinggal di tepi pantai naik
ke bukit-bukit. Rumah-rumah yang roboh sekitar 80 persen. Tidak ada yang
berani di dalam rumah. Semua mengelompok dalam tenda-tenda,” ujar
Louisa.
Louisa menambahkan salah satu tantangan terberat dalam penanganan
korban gempa ialah korban gempa harus dirujuk ke rumah sakit besar untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun sejumlah jalan-jalan
penghubung rusak berat dan menghambat proses evakuasi.
Khusus untuk trauma healing, tim Baguna PDI Perjuangan kata
Louisa telah memberikan pendampingan ke para korban termasuk anak-anak.
“Dalam proses healing traumatik, Baguna memberikan pelayanan konseling
dan pemulihan dengan anak-anak agar dampak traumatik bisa dihilangkan,”
tambah Louisa.
Hingga Rabu (8/8/2018) dari Pusat Data Informasi dan Humas Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan jumlah korban yang
meninggal dunia 131 orang. Jumlah korban tersebar di sejumlah wilayah
yakni 78 orang di Lombok Utara, 24 orang di Lombok Barat, 19 orang di
Lombok Timur. Kemudian 6 orang di Mataram, 2 orang di Lombok Tengah dan 2
orang di Denpasar, Bali.
Sedangkan korban luka berat tercatat 1.477 orang dan jumlah pengungsi
sebanyak 165.003 jiwa. Selain itu, gempa bumi dengan kekuatan 7 skala
richter itu, juga mengatakan sebanyak 42.239 rumah rusak dan 458 unit
sekolah rusak.
Kontributor Artikel dan Foto : DPP
Posisi KEUANGAN Forum Komunikasi Kader PDI Perjuangan.
.www.KabMalang.com admin@kabmalang.com
Facebook PDI Perjuangan Kab malang
0 komentar:
Posting Komentar
Ada Komentar???? untuk PDI Perjuangan Kabupaten Malang