Partai.mestimoco.com -
Kamis, 08 Desember 2011 , 07:45:00 WIB
Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi
"Mengadu kepada DPR tidak didengar, mengadu ke pemerintah apa lagi, demo
cuma habis suara, sementara di media sekadar diberitakan saja tanpa ada
solusi dari pemangku kebijakan," kata Muzani.Sekjen DPP Gerindra [ysa]
Sumber : http://www.rakyatmerdekaonline.com/r...ah-Kebetulan!-
Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
www.MestiMoco.com
Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi
RMOL. Insiden bakar diri di depan kantor Presiden SBY tentu bukan sebuah
kebetulan. Pelaku pasti mengetahui dan memilih tempat strategis ini
untuk melakukan aksi tragisnya.
Rencana bunuh diri dengan membakar diri hanya mungkin dilakukan oleh orang sadar akan apa yang dilakukan, karena untuk membakar diri tentu perlu mempersiapkan bahan bakar. Sehingga bisa diduga pilihan tempat membunuh diri pun pasti dilakukan dengan sadar.
"Dari sini, dapat diduga motif bunuh diri dengan membakar diri ini dilakukan untuk menarik perhatian si pemilik kantor, yakni presiden SBY, dan tentu saja publik. Motif mencari perhatian Presiden SBY inilah yang harus diketahui lebih jauh," kata Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Pertahanan, Keamanan dan Hubungan Internasional, Andreas Hugo Pareira, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamis, 8/12).
Di sisi lain, dengan kecanggihan alat penyelidikan yang dimiliki, kata Andreas, seharusnya polisi tidak sulit untuk mengetahui identitas si pelaku bunuh diri. Dan apabila sudah diketahui identitas pelaku tentu bisa ditelusuri motif bunuh diri tersebut.
"Publik perlu mendesak polisi untuk mengungkap tuntas pelaku dan motif bunuh diri, karena ini unik dan jarang terjadi, apalagi dilakukan di depan kantor presiden yang merupakan simbol negara," tegas Andreas.
Sambil menunggu polisi mengungkap kasus ini, Andreas menduga kejadian ini merupakan aksi dari orang yang mempunyai dendam, kekecewaan yang sangat mendalam terhadap Presiden SBY, namun tidak mempunyai kanalisasi untuk mengungkapkan. Akhirnya dia frustasi dan mengambil langkah tragis inilah.
Kejadian ini, lanjut Andreas, merupakan warning untuk Presiden SBY, bahwa di tengah kegetolan presiden menjaga citra diri dan pemerintahannya, ternyata ada orang frustasi dan nekad melakukan tindakan fatalistik hanya untuk mengungkapkan kekecewaan.
"Dan saya kira, yang mempunyai 'dendam' dan kekecewaan seperti ini, bukan hanya pelaku bunuh diri ini, tapi masih banyak lagi di republik ini, namun mungkin mereka belum menemukan cara mengungkapkan kekecewaannya," demikian Andreas.
Rencana bunuh diri dengan membakar diri hanya mungkin dilakukan oleh orang sadar akan apa yang dilakukan, karena untuk membakar diri tentu perlu mempersiapkan bahan bakar. Sehingga bisa diduga pilihan tempat membunuh diri pun pasti dilakukan dengan sadar.
"Dari sini, dapat diduga motif bunuh diri dengan membakar diri ini dilakukan untuk menarik perhatian si pemilik kantor, yakni presiden SBY, dan tentu saja publik. Motif mencari perhatian Presiden SBY inilah yang harus diketahui lebih jauh," kata Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Pertahanan, Keamanan dan Hubungan Internasional, Andreas Hugo Pareira, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Kamis, 8/12).
Di sisi lain, dengan kecanggihan alat penyelidikan yang dimiliki, kata Andreas, seharusnya polisi tidak sulit untuk mengetahui identitas si pelaku bunuh diri. Dan apabila sudah diketahui identitas pelaku tentu bisa ditelusuri motif bunuh diri tersebut.
"Publik perlu mendesak polisi untuk mengungkap tuntas pelaku dan motif bunuh diri, karena ini unik dan jarang terjadi, apalagi dilakukan di depan kantor presiden yang merupakan simbol negara," tegas Andreas.
Sambil menunggu polisi mengungkap kasus ini, Andreas menduga kejadian ini merupakan aksi dari orang yang mempunyai dendam, kekecewaan yang sangat mendalam terhadap Presiden SBY, namun tidak mempunyai kanalisasi untuk mengungkapkan. Akhirnya dia frustasi dan mengambil langkah tragis inilah.
Kejadian ini, lanjut Andreas, merupakan warning untuk Presiden SBY, bahwa di tengah kegetolan presiden menjaga citra diri dan pemerintahannya, ternyata ada orang frustasi dan nekad melakukan tindakan fatalistik hanya untuk mengungkapkan kekecewaan.
"Dan saya kira, yang mempunyai 'dendam' dan kekecewaan seperti ini, bukan hanya pelaku bunuh diri ini, tapi masih banyak lagi di republik ini, namun mungkin mereka belum menemukan cara mengungkapkan kekecewaannya," demikian Andreas.
Pesan Moral : "Selain hanya mendesak polisi untuk mengungkap motifnya apa lagi yang bisa dilakukan PDI Perjuangan ????"
Sumber : http://www.rakyatmerdekaonline.com/r...ah-Kebetulan!-
Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
www.MestiMoco.com
0 komentar:
Posting Komentar
Ada Komentar???? untuk PDI Perjuangan Kabupaten Malang