“Saya Dituding Poliandri, Itu Skenario Pembusukan untuk Melengserkan Saya”
Partai.mestimoco.com -
Anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan Luluk Mauludiyah
akhirnya angkat bicara soal tudingan skandal poliandri terhadap dirinya
yang dilaporkan ke Badan Kehormatan DPRD dan DPD PDI Perjuangan Jatim.
Anggota Dewan dari dapil Jatim 2 tersebut menegaskan dirinya telah
menjadi korban konspirasi ‘politik busuk’ yang bertujuan ingin
menggesernya dari kursi DPRD Jatim dan dari keanggotaan partai. Ia
menyebut, seorang oknum di DPD PDI Perjuangan Jatim telah mengintervensi
seorang tim suksesnya yang bernama Teguh Digdayanto agar melapor kepada
BK DPRD dan DPD PDIP Jatim dengan mengatasnamakan sebagai suami
keduanya.
“Saya menduga ada konspirasi politik yang ingin melengserkan saya.
Ini politis sekali. Saya dan saudara teguh telah dipanggil untuk
menyampaikan keterangan di DPD. Hari ini Saudara Teguh akan mencabut
laporannya,” kata Luluk melalui ponselnya kepada LENSAINDONESIA.COM,
Kamis Sore (17/11).
Terkait pemanggilan dirinya dan Teguh oleh DPD PDI Perjuangan Jatim,
Luluk menyampaikan bahwa Teguh Digdayanto dipanggil dan dimintai
keterangan oleh DPD pada hari Sabtu (12/11/2011). Saat itu, teguh
diperiksa oleh pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim bernama Nugroho yang
tak lain adalah Caleg Nomor 1 di Dapil Jatim 2. Hanya saja, Nugroho
gagal lolos menjadi anggota DPRD Jatim. “Saya dipanggil hari Minggu.
Saya diperiksa oleh Pak Bambang Dwi Hartono,” ujarnya.
Dalam wawancara melalui sambungan telepon itu, Luluk menceritakan
bahwa dirinya mengenal Teguh sejak tahun 1983. Ia dan Teguh merupakan
teman SMA di Pasuruan. Bukan hanya saling kenal antar personal, namun
antar keluarga mereka juga sudah saling kenal. “Setelah itu bertemu lagi
saat menjelang pemilu legislatif 2008. Karena dia tahu gambar saya
banyak di jalan-jalan. Kemudian dia menawarkan menjadi tim sukses,” kata
Luluk.
Merasa saling kenal, tawaran itu pun diterima. Kemudian berlanjut
komunikasi intens. Disebutkan, mereka sama-sama sudah punya keluarga.
Sementara, dalam perjalanan kampanye Luluk mengaku Teguh memang juga
keluar biaya. “Tapi, saya rasa bukan soal itu, karena biaya itu sudah
saya keluarkan,” terang istri mantan Wakil Wali Kota Pasuruan Pudjo
Basuki.
Dikatakan, keduanya sudah lama berteman dan masing-masing sudah punya
keluarga. Soal adanya perasaan GR, Luluk mengaku tidak tahu. Termasuk
apakah yang bersangkutan memendam perasaan suka dan sebagainya juga
tidak ditanggapi serius.
“Mungkin merasa tidak diperhatikan, kemudian jadilah sebuah laporan
ke DPD dan BK DPRD Jatim,” kata wanita tersebut. Luluk mengaku, pihaknya
mendengar Teguh melaporkan dirinya ke DPD partainya, dan ditemui
seseorang.
Luluk menduga, dari situlah awal permasalahan muncul sehingga
kemudian ramai menjadi pembicaraan. Ditambah lagi, ada dugaan sejumlah
pihak ingin menggoyang kedudukannya sebagai anggota DPRD Jatim.
“Dugaan saya, ini ada skenario pembusukan dari dalam,” lanjutnya.
Maksudnya, lanjut Luluk, ada pihak yang ingin dirinya tergeser dari
posisi anggota DPR.
”Saya heran, 30 menit setelah Saudara Teguh diperiksa, berita itu
sudah menyebar ke mana-mana,” katanya yang mengaku dirinya diberitahu
isu itu menyebar setelah dirinya diberitahu oleh Teguh.
Sementara itu, dikalangan DPD PDI Perjuangan Jatim berembus kabar
bahwa telah terjadi pertarungan politik antar politisi yang berasal dari
Dapil Jatim 2. Tujuanya tak lain, adalah berebut kursi DPRD yang saat
ini diduduki Luluk Mauludiyah.
Terkait kasus tudingan skandal poliandri ini, sebelumnya sempat
beredar kabar kader-kader partai berlambang kepala banteng dengan
moncong putih asal Kota Pasuruan bersama perwakilan masyarakat
mendatangi DPRD Jatim Rabu kemarin, yang juga disebar melalui email.
Mereka menuntut Luluk Maulidiyah dipecat dari keanggotaan DPRD di
Fraksi PDI-P. Alasannya, mereka merasa malu mempunyai wakil rakyat yang
bertindak melawan hukum negara dan hukum Islam.
Luluk dituding telah menikah lagi meskipun masih mempunyai suami sah,
yang disebutkan bernama Pujo, mantan Wakil Walikota Pasuruan, Jatim.
Mereka mengatakan, “Ini mungkin kasus pertama anggota DPRD di
Indonesia yang melakukan poliandri,” bunyi kalimat yang tersebar melalui
koordinator aksi, Mohammad Jazuli.
Menurut Jazuli, suami kedua Luluk disebutkan bernama Teguh
Digdayanto, pacar SMA-nya dulu. Luluk dan laki-laki ini kemudian kawin
sirih, tepatnya di Desa Gumolong, Kecamatan Tembelang, Solo, Jawa
Tengah. Mereka sempat mengangkat anak bernama Adam dan Gusti Ari, yang
sampai sekarang masih ikut Luluk. “Sudah lama kami memendam masalah ini.
Tetapi kami sebagai banteng-banteng yang hidup di Kota Pasuruan yang
agamis, malu karena masyarakat terus-terusan membicarakan soal ini
sampai di warung-warung terkait Luluk menikah lagi,” kata Jazuli.
Jazuli mengancam, jika BK DPRD Jatim tidak segera mengambil tindakan,
pihaknya mengancam akan melakukan demontrasi besar-besaran.
http://www.lensaindonesia.com/2011/11/17/dituding-poliandri-anggota-dprd-jatim-luluk-mauludiyah-angkat-bicara.html/
Kontributor Artikel & Foto :
Herman Hidayat
Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini.
Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
www.MestiMoco.com