"Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah," itulah sepenggal kata dari sang proklamator Soekarno saat berorasi di hadapan rakyat. Kalimat tersebut seakan terus terngiang di telinga sejumlah kader PDI Perjuangan, yang tak lain kader besutan putrinya Megawati Soekarnoputri.
Kini, kata-kata tersebut kembali dilontarkan seorang kader senior PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning Proletariyati, guna menanggapi wacana koalisi antara PDI Perjuangan dengan Partai Demokrat. Berikut petikan wawancara Ribka dengan okezone, Selasa (12/5/2009).
Bagaimana tanggapan anda tentang wacana koalisi antara PDI Perjuangan dengan Partai Demokrat?
Sebagai kader saya jelas tidak setuju. Pemilu saat ini masih meninggalkan banyak borok, baik soal DPT, golput, dan sebagainya. Seharusnya masalah itu dulu yang diselesaikan, bukannya koalisi.
Apa alasan anda menolak koalisi?
Secara ideologis, PDI Perjuangan sangat berbeda dengan Partai Demokrat. PDI Perjuangan memiliki azas Pancasila Bung Karno 1 Juni, sedangkan Partai Demokrat hanya Pancasila saja. Itu salah satunya, sedangkan alasan lainnya masih banyak lagi.
Siapakah tokoh PDI Perjuangan yang bersikukuh berkoalisi dengan Demokrat?
Ada beberapa pihak yang bersikukuh. Mereka adalah orang baru di PDI Perjuangan dan tidak mengetahui historis lahirnya PDI Perjuangan. Mereka ini memang ingin menghancurkan PDI Perjuangan.
Kabarnya Mega menolak koalisi ini?
Sebagai pendiri dia pasti menangis melihat kondisi ini. Karena, saya dulu bersama Mbak Mega sering berurusan dengan hukum hanya untuk membesarkan nama PDI Perjuangan. Namun, saat ini ideologi partai seakan dikesampingkan hanya karena bagi-bagi kekuasaan.
Munculnya nama Boediono menjadi cawapres dikabarkan untuk mewakili pihak Mega, benarkah?
Saya pikir tidak. Boediono memang pernah dibesarkan Mega sewaktu memimpin kabinet. Namun, setelah Boediono menjadi menteri di kabinet SBY sudah tidak dekat lagi, karena Mega kecewa.
Bagaimana pandangan anda tentang PDI Perjuangan saat ini?
Banyak pengurus saat ini yang lupa dengan sejarah berdirinya PDI Perjuangan. Seharusnya mereka sadar, PDI Perjuangan pernah memenangi pemilu bukan karena koalisi atau bagi-bagi kekuasaan, tetapi karena semangat perjuangan yang tinggi. Karenanya saya harap kader PDI Perjuangan ingan tentang Jas Merah (jangan sekali-kali melupakan sejarah). Terlebih, saat ini orang yang berjuang dari awal tidak dimasukan kedalam struktur kepengurusan partai.
Jika PDI Perjuangan akhirnya berkoalisi dengan Partai Demokrat, apakah anda bertahan?
Kami mendirikan partai ini dengan susah payah, saya pernah diculik dan dikucilkan. Buat apa saya pergi dari PDI Perjuangan. Ini sudah saya duga sebelumnya, PDI Perjuangan akan menjadi partai besar dan akan disusupi pihak-pihak yang ingin menghancurkan partai. (teb)
Kontributor Artikel & Foto : Herman Hidayat Profile Facebook Herman Hidayat klik di sini. Herman adalah Pemilik MestiMoco.com.
www.MestiMoco.com
0 komentar:
Posting Komentar
Ada Komentar???? untuk PDI Perjuangan Kabupaten Malang